Rabu, 03 Juni 2009

KAIDAH-KAIDAH MEMILIH CAPRES-CAWAPRES PILPRES TAHUN 2009

KAIDAH 1
- فاعتبروا يا أولي الأبصار
“Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang punya mata hati” (Al Hasyr, ayat 2)

Kegagalan moral orang Yahudi dalam perjanjiannya dengan Rasulullah SAW telah membawa pada kekalahan mereka di hadapan tentara Islam. Tapi karena mereka tidak ingin meninggalkan aset-aset yang akan menjadi rampasan tentara Muslim, maka mereka menggunakan jurus mabuk menghancurkan aset-aset itu dengan tangan mereka sendiri. Adalah merupakan sunnatullah dalam perjuangan, bahwa jika terjadi kegagalan moral yang tidak diperbaiki, maka cepat atau lambat akan membawa kepada kegagalan perjuangan itu sendiri. Karena sejatinya kemenangan itu adalah kemenangan moral, dan pertolongan Allah hanya akan diberikan kepada pejuang yang berakhlaq, berintegritas dan berkarakter.

Menyimak pengalaman PKS hampir lima tahun berkoalisi dengan SBY dan JK, secara umum dari sisi moralitas atau kesalihan sosial, SBY lebih baik dan kredibel. Kegagalan dalam komitmen lebih sering dilakukan oleh JK. Jangan sampai kita cenderung pelupa dan hilang ke’arifan sehingga kembali memberi panggung kekuasaan kepada Golkar (melalui JK-WIN) yang banyak kalangan telah menuntut pembubarannya saat reformasi dihadirkan.

Hal tersebut tentu harus dijadikan ‘ibrah supaya kita tidak terperosok kedalam lubang yang sama untuk kedua kalinya, sebagaimana pesan Rasulullah SAW:

”Orang beriman tidak terperosok kedalam lubang biawak untuk kedua kalinya”.

Halnya dengan Mega-Pro, maka cepres Mega pernah menjadi RI I dengan prestasi yang kurang sedang Pro masih belum terhapus darinya citra jenderal orba yang ”berdarah” dalam melanggar HAM.



KAIDAH 2

- مالا يدرك كله لا يترك كله

“Apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya” (Kaidah Fiqhiyah)

Bersatunya parpol-parpol berasas dan berbasis Islam menjadi harapan umat.
Harapan itu diserukan banyak pihak setelah pileg usai dan ketika mereka menyampaikan keberatan terhadap penunjukan Budiono sbg cawapres oleh SBY. Tapi dua kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Meski dalam bentuk lain, saat ini keempat parpol “Islam” tsb telah berkoalisi dengan SBY-Budiono dalam pilpres. Nuansa dan semangat persatuan parpol2 Islam masih bertahan tidak buyar sama sekali. Jika harapan ummat belum bisa dicapai sepenuhnya, kita tidak boleh mutung dengan meninggalkan seluruh parpol Islam tsb dalam pilres ini. Ini seuai kaidah ulama ”apa yang tidak tercapai seluruhnya jangan ditinggalkan sama sekali”.




KAIDAH 3

- الخير المتعدي أولي بالاعتبار من الخير القاصر

“Kebaikan yang berdampak luas lebih dipertimbangkan daripada kebaikan yang terbatas” (Kaidah Fiqhiyah)

Bahwa seorang isteri kompetitor berjilbab merupakan kebaikan personal dan kesalehan individual, pahalanya untuk dirinya tapi tidak dengan sendirinya berpengaruh bagi kinerja suaminya dan kemajuan masyarakat. Sedang integritas moral dan kapabilitas capres-cawapres merupakan cerminan kesalehan sosial yang dampaknya bersifat publik dan menentukan kinerja. Di antara ketiga pasangan capres-cawapres, aspek integritas dan kredibilitas moral lebih ada pada SBY-Budiono sedang aspek kapabilitas relatif ada pada ketiganya meski kurang pada Mega. Tambahan pula sama sekali tak berjilbab dan belum disepakati kebolehannya sbg kepala Negara perempuan oleh para ulama. Dan jutaan mata melihat adegan tak Islami dan ala Barat, saat WIN-MEGA capaka-cipiki waktu salaman usai pengundian nomor urut ketiga pasangan. Bagi yang masih ingin mempertahankan budaya nasional kita, layak untuk merasa gusar serta khawatir.


KAIDAH 4

- ما يقول أحري بالاعتبار مما يقال

“Apa yang dikatakan seseorang lebih layak dipertimbangkan dari apa kata orang tentang dia” (Kaidah)

Soal neolib tidak lebih hanya persepsi orang tentang Budiono dan merupakan wacana yang abstrak. Bahkan menurut sebagian pakar, kadar keneoliberalismean ada pada ketiga pasangan. Kekhawatiran terhadap faham seseorang harus diklarifikasi langsung dengan orangnya. Penjelasan yang berisi bantahan dari yang bersangkutan tentu lebih bisa dipegang dari politisasi kekhawatiran. ”Apa yang dikatakan seseorang lebih dipercaya dari yang dikatakan/dibayangk an orang lain tentang orang itu”. Terlebih fakta sepaket kebijakan pro-rakyat yang telah berjalan (BLT, kompor gas, PNPM, KUR, swasembada beras) cukup untuk menumbangkan anggapan tentang neolib tersebut. Dan harus diakui bahwa sewaktu Budiono menjabat Menko Ekuin, turut memfasilitasi lahirnya Undang-Undang Nomor 21/2008 tentang Perbankan Syari’ah dan Undang-Undang tentang SBSN (Sukuk).



KAIDAH 5

- وشاورهم في الأمر فاذا عزمت فتوكل علي الله (ال عمران : 159)

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan (penting), lalu apabila kamu telah berketetapan hati maka bertawakallah kepada Allah…” (Ali Imran, ayat 159)

Agama memerintahkan untuk memilih pemimpin yang beriman, amanah serta kapabel. Status sebagai muslim bersifat final tidak bisa dirundingkan dan bukan untuk dimusyawarahkan. Alhamdulillah semua pasangan capres-cawapres kita beragama Islam. Tapi soal siapa yang lebih amanah dan kapabel harus dikaji dengan mantap. Merupakan ketentuan syara’ dalam berorganisasi adalah mensyurakan setiap keputusan organisasi yang bersifat strategis, seperti memilih pasangan mana yang diyakini lebih maslahat karena dipandang lebih amanah serta kapabel. Bagi yang mengaku sebagai anggota organisasi wajib-menurut agama dan logika- mengikuti hasil musyawarah dari lembaga yang punya otoritas syura di organisasinya. Dalam hal ini parpol-parpol Islam secara organisatoris telah memutuskan mendukung SBY-Budiono dalam Pilpres 2009.


KAIDAH 6

- ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد (رواه الطبراني عن أنس)

. "” Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah, dan tidak kesulitan orang yang ekonomis”. (Hadits Riwayat Imam Thabrani)

Bagi orang Islam yang tidak dalam ikatan disiplin suatu organisasi, tetap saja harus mempertimbangkan mana pasangan yang lebih maslahat. Caranya bisa dengan kemampuan analisis individual, bisa dengan bertanya kepada yang lebih faham atau meminta masukan, dan sebagai upaya akhir dianjurkan untuk “istikharah” bertanya/minta petunjuk kepada Allah SWT. Bila proses ini ditempuh, maka keputusan dan pilihan apapun yang diambil insya Allah berpahala dan harus dihormati. " Tidak merugi orang yang istikharah, tidak menyesal orang yang musyawarah, dan tidak kesulitan orang yang ekonomis”. Jika terjadi perbedaan pilihan maka itu merupakan lahan untuk saling toleransi bahkan untuk “Fastabiqul khairat”.




KAIDAH 7
- يا أيهالذين آمنوا أوفوا بالعقود (المائدة : 1 )

“Wahai orang-orang yang beriman tunaikanlah semua akad” (Al Maidah, ayat 1)

Khusus bagi PKS, atas perintah Majlis Syura XI maka pimpinan PKS telah menawarkan piagam kerjasama koalisi dan kontrak politik 10 agenda nasional 8 agenda regional-internasio nal. Berintikan kepedulian dan keberpihakan pada kepentingan rakyat, kedaulatan sosial budaya, politik, ekonomi (pangan dan energi) serta pembelaan terhadap warga Negara dan bangsa yang mazhlum. Alhamdulillah, pihak PD/SBY- Boediono mau menandatangani dan berkomitmen dengan Piagam dan Kontrak Politik tsb. Itu merupakan akad antara PKS-PD/SBY&Boediono yang wajib ditunaikan oleh para pihak, sebagaimana perintah al Quran di atas. Jadi pimpinan dan kader PKS wajib sungguh-sunguh serta dengan kuat memperjuangkannya.



KOMUNITAS REFORMIS-NASIONALIS -RELIGIUS
DEMI INDONESIA YANG LEBIH BAIK



jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

forward this message